Virus Ebola yang kini sedang menyerang empat negara di Afrika Barat mempunyai beberapa fakta yang patut diketahui. Hingga
saat ini virus Ebola telah membunuh hingga kurang lebih 932 orang, atau
sekitar 55% dari total keseluruhan yang terjangkit virus Ebola. Penyakit
ini muncul dari hutan terpencil di daerah Guinea, tetapi sudah mulai
menyebar ke Liberia, Sierra Leone dan Nigeria.
Untuk pengobatan
sendiri, hingga saat ini belum ada vaksin atau obat untuk Ebola.
Penyakit ini merupakan demam beserta pendarahan yang disebabkan oleh
gagal ginjal dan hati dengan tingkat kematian hingga 90%. Gejala
penyakit ini menyerupai flu dengan rasa sakit baik dari dalam dan luar
organ tubuh.
Virus Ebola ini dicurigai berasal dari kelelawar
hutan dan bisa ditularkan ke manusia dengan menyentuh korban atau
melalui cairan dalam tubuh, seperti air liur dan darah. Virus ini
pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di daerah yang saat ini kita
kenal dengan nama Republik Demokratis Kongo.
Sejak 1976, sudah ditemukan sekitar 34 kasus dan wabah dari Ebola, data ini berdasarkan U.S. Centers for Disease Control and Prevention. Sebelum wabah yang terakhir ini, pada 1976 wabah ini membunuh hingga 280 orang di Afrika. Dua
relawan dari Amerika terjangkit virus Ebola di Afrika Barat, saat ini
mereka sedang dirawat di Rumah Sakit Atlanta. Kondisi mereka semakin
meningkat setelah mendapatkan obat hasil eksperimen yang dikembangkan
oleh salah satu firma, Mapp Biopharmacuetical Inc.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di bawah PBB menimbang mengenai
implikasi eksperimen obat semakin meluas untuk pasien di Afrika. Obat
The Mapp, Zmap, adalah antibodi yang didesain untuk mengikat dan
menonaktifkan virus Ebola. Produk lainnya sedang dikembangkan adalah
vaksin pencegahan. (JIBI/Bisnis.com)
Semoga informasi artikel ini nermanfaat
Sumber : Kabar24.com